Kalau
kita menyimak secara jeli draf Kurikulum 2013, banyak hal-hal baru. Salah
satunya adalah istilah pengetahuan metakognitif. Pencantuman pengetahuan
metakognitif dapat kita lihat di halaman 29 dan 34. Halaman tersebut
mendeskripsikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Ruang lingkup SKL adalah
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif (hal. 29). SKL
domain pengetahuan di SD adalah memiliki pengetahuan faktual dan konseptual
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. SKL domain pengetahuan di SMP
adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak
mata. SKL domain pengetahuan di SMA/SMK
adalah memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian (hal. 34).
Kita telah mengenal
pengetahuan fakta, konsep, dan prosedur saat kita mendapat penataran/workshop
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Saat itu, para Nara Sumber memperkenalkan
kepada kita empat jenis pengetahuan, yaitu: fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur. Tetapi, di daraf kurikulum 2013, pengetahuan prinsip tidak tercantum.
Malah, yang muncul pengetahuan metakognitif. Pemahaman tentang istilah
pengetahuan kognitif menjadi penting agar kita dapat memahami dan menerapkan
Kurikulum 2013 dengan baik dan benar. Dalam tulisan ini, penulis akan berbagi
pengetahuan tentang: pakar yang mamasukkan pengetahuan metakognitif serta
alasan memasukkan pengetahuan metakognitif dalam jenis-jenis pengetahuan,
pengertian pengetahuan metakognitif, dan jenis-jenis pengetahuan metakognitif.
Masuknya
pengetahuan metakognitif
Masuknya
metakognitif dalam pengklasifikasian (taksonomi) pengetahuan, mengacu pada pendapat pakar
pendidikan yang benama Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl dalam
bukunya A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s
Taxonomy of Education Objectives (Taksonomi untuk Pembelajaran, Pengajaran,
dan Penilaian: Revisi Taksnomi Pendidikan Bloom) yang diterbitkan tahun 2001. Dua
pakar inilah yang memasukkan metakognitif sebagai salah satu jenis pengetahuan.
Bahkan, pakar tersebut menempatkan metakognitif pada urutan tertinggi di atas
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural.
Dua pakar itu
berargumen bahwa pencantuman Pengetahuan Metakognitif dalam katagori dimensi
pengetahuan adalah untuk mengadopsi hasil riset dan teori terbaru tentang
signifikansi pengetahuan metakognitif dalam proses belajar. Hasil penelitian
mengenai teori belajar kognitif dan konstruktivis sosial menunjukkan adanya
korelasi yang signifikan antara pengetahuan metakognitif yang dipumyai
pembelajar dengan penyelesaian tugas-tugas belajar mereka. Juga, mereka
beralasan bahwa pengetahuan metakognitif dapat membekali peserta didik dengan
berbagai pengetahuan yang dapat mereka gunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas
belajar tertentu sesuai dengan kemampuan diri, kondisi, serta konteks tugas-tugas
tersebut.
Pengertian Pengetahuan
Metakognitif
Metakognitif
merupakan bagian dari kemampuan memonitor diri terhadap pengetahuan
pribadi. Monitoring mengacu pada cara
kita mengevaluasi apa yang telah kita ketahui dan belum kita ketahui. Proses-proses
yang terlibat dalam monitoring meliputi: 1) pertimbangan pemudahan belajar (easy of learning judgments); 2)
pertimbangan perasaan mengetahui (feeling
of knowing judgments); 3) pertimbangan hasil pembelajaran (judgment of goal
learning); dan 4) keyakinan terhadap jawaban-jawaban yang diingat (confidence of retrived answered).
Metakognitif adalah kemampuan tentang belajar bagaimana belajar, dan tahu
bagaimana mengetahui.
Pengetahuan
Metakognitif adalah pengetahuan tentang kognisi secara umum dan kesadaran akan,
serta pengetahuan tentang kognisi diri sendiri. Pengetahuan Metakognitif
meliputi pengetahuan umum yang dapat dipakai untuk beragam tugas,
kondisi-kondisi yang memungkinkan pemakaian strategi, tingkat efektivitas
strategi, dan pengetahuan diri (self-knowledge).
Siswa yang memiliki pengetahuan kognitif berarti mengetahui bermacam-macam
strategi untuk menyelesaikan tugas-tugas belajarnya. Contoh, siswa diberi tugas
membaca. Siswa yang mempunyai
pengetahuan metakognitif mengetahui
macam-macam strategi membaca buku sekaligus mengetahui berbagai strategi untuk
memonitor dan mengecek pemahaman mereka saat membaca. Siswa juga mengetahui
kekuatan dan kelemahan mereka dalam membaca serta mengetahui motivasi mereka
untuk menyelesaikan tugas membaca tersebut. Contoh lain, siswa akan menghadapi
ulangan bentuk tes pilihan ganda. Siswa yang
mempunyai pengetahuan metakognitif mengetahui bahwa untuk menyelesaikan soal
pilihan ganda, mereka hanya perlu mengenali jawaban yang tepat dan tidak perlu
mengingat kembali informasi secara rinci seperti yang dibutuhkan dalam soal
uraian. Pengetahuan Metakognitif ini akan mempengaruhi persiapan siswa tersebut
menghadapi ulangan harian.
Jenis-Jenis
Pengetahuan Metakognitif
Anderson dan
Krathwohl mengklasifikasikan pengetahuan metekognitif menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Pengetahuan Strategis; 2) Pengetahuan tentang Tugas-Tugas Kognitif; dan 3)
Pengetahuan Diri. Pengetahuan Strategis adalah pengetahuan tentang
strategi-strategi belajar dan berfikir serta pemecahan masalah. Pengetahuan
tentang Tugas-Tugas kognitif adalah pengetahuan tentang kapan menggunakan
strategi belajar, berfikir, dan pemecahan masalah pada kondisi dan konteks yang
tepat. Pengetahuan Diri adalah pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri.
Berikut ini adalah contoh-contoh jenis-jenis Pengetahuan Metakognitif.
Contoh Pengetahuan Strategis:
·
Pengetahuan bahwa
mengulang-ulang informasi merupakan salah satu cara untuk menanamkan informasi.
·
Pengetahuan bahwa
beraneka strategi mnemonik mempermudah menghafal (misalnya, untuk menghafal
warna pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu menggunakan
akronim “mejikuhibiniu”).
·
Pengetahuan tentang
berbagai strategi elaborasi seperti memparafrase dan merangkum.
·
Pengetahuan tentang
berbagai strategi pengorganisasian seperti menuliskan garis-garis besar dan
menggambar diagram.
·
Pengetahuan untuk
merencanakan strategi seperti merumuskan tujuan membaca, pengetahuan tentang
strategi-strategi pemahaman dan pemonitoran seperti mengetes diri sendiri dan
mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri.
Contoh Pengatahuan Tugas-Tugas Kognitif:
·
Pengetahuan bahwa
tugas mengingatkembali (misalnya, soal jawaban singkat) berbeda dengan tugas
mengenali (misalnya, soal pilihan ganda).
·
Pengetahuan bahwa
buku sumber lebih sulit dipahami dari pada buku teks atau buku populer.
·
Pengetahuan bahwa
strategi elaborasi seperti memparafrase dan merangkum dapat membuahkan
pemahaman yang mendalam.
·
Pengetahuan tentang
norma-norma sosial, lokal dan umum, konvensional dan kultural untuk bagaimana ,
kapan, dan mengapa menerapkan strategi tertentu
Contoh Pengetahuan Diri
·
Pengetahuan bahwa
dirinya mempunyai pengetahuan yang mendalam pada satu bidang, tetapi tidak
mendalam pada sebagian bidang yang lain.
·
Pengetahuan bahwa
dirinya cenderung mengandalkan strategi kognitif tertentu dalam situasi
tertentu.
·
Pengetahuan yang
akurat tentang kemampuan sendiri untuk menyelesaikan tugas tertentu.
·
Pengetahuan tentang
minat pribadi pada tugas tertentu.
·
Pengetahuan tentang
keputusan pribadi tentang menfaat suatu tugas.
Penutup.
Sebagai guru,
memahami jenis-jenis pengetahuan metakognitif adalah penting. Tetapi, lebih
penting lagi adalah mengajarkan
pengetahuan ini pada peserta didik. Mengingat,
pengalaman penulis menunjukkan bahwa siswa kita masih sangat lemah dalam penguasaan
pengetahuan ini. Pengetahuan Metakognitif juga sangat bermanfaat bagi siswa
yang melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau terjun ke masyarakat.
Karena, dengan pengetahuan itu mereka mempunyai bekal untuk menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah yang dijumpainya. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Amin.
terima kasih atas tulisannya, masih bingung menentukan tentang metakognitif, misal: Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi oksidasi dan reduksi ... termasuk metakognitif apa bukan? kenapa?
BalasHapusMsh bingung ttg metakognitif..
BalasHapusSngat bermanfaat...jadi paham
BalasHapusterimaksih sangat bermanfaat dan jadi paham
BalasHapus